Harga Semen di Papua – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan laporan mengejutkan mengenai tingginya harga semen di Papua Pegunungan. Dalam acara Economic & Capital Market Outlook 2025 di Jakarta pada Kamis (28/11/2024), AHY menyebut bahwa harga satu sak semen di wilayah tersebut mencapai Rp 800.000.
Laporan tersebut disampaikan oleh Penjabat Gubernur Papua Pegunungan, Velix Vernando Wanggai, yang menggambarkan betapa mahalnya biaya untuk material bangunan di daerahnya. AHY membandingkan harga tersebut dengan harga semen di Pulau Jawa atau provinsi sekitar lainnya, yang jauh lebih terjangkau.
“Kalau di sini (Jakarta) berapa? Ada yang tukang semen di sini? Artinya, itu bisa 10 kali lipat dari bahkan di provinsi sekitar, apalagi (Pulau) Jawa,” ujar AHY.
Pernyataan ini menyoroti tantangan besar yang dihadapi Papua Pegunungan dalam hal infrastruktur dan biaya logistik. Harga material yang begitu tinggi tentu menjadi kendala signifikan untuk pembangunan di wilayah tersebut, yang membutuhkan solusi strategis untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan infrastruktur antar wilayah di Indonesia.
Masalah ini menjadi perhatian penting dalam agenda pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas dan pembangunan di wilayah timur Indonesia.
AHY: Perlu Strategi untuk Kurangi Beban Biaya Pembangunan di Indonesia Timur
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan keprihatinannya terhadap mahalnya biaya pembangunan yang harus ditanggung masyarakat di wilayah Indonesia Timur, khususnya Papua Pegunungan. Harga material yang jauh lebih tinggi dibandingkan wilayah lain menjadi tantangan besar dalam upaya pemerataan pembangunan.
“Jadi, kita harus punya simpati dan empati terhadap saudara-saudara kita tersebut,” ujar AHY, menyoroti pentingnya perhatian yang lebih besar terhadap kesenjangan ini.
Lebih lanjut, AHY menekankan bahwa pemerintah perlu memiliki strategi yang baik untuk mengatasi masalah ini. Strategi tersebut harus mencakup solusi yang komprehensif untuk menekan biaya logistik, meningkatkan efisiensi distribusi, dan memastikan masyarakat di wilayah terpencil dapat menikmati hasil pembangunan dengan biaya yang lebih terjangkau.
Dengan langkah yang tepat, AHY optimis bahwa pemerintah dapat mengurangi beban masyarakat di Indonesia Timur, sekaligus mendukung upaya pemerataan pembangunan yang berkelanjutan di seluruh pelosok negeri.
Pentingnya Infrastruktur dan Tantangan Pembiayaannya di Indonesia Timur
Pembangunan infrastruktur di Indonesia Timur, seperti jalan raya, jembatan, bendungan, air, listrik, hingga perumahan rakyat, menjadi kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Namun, tantangan utamanya terletak pada mahalnya biaya pembangunan, terutama di daerah terpencil seperti Papua Pegunungan.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengakui bahwa kebutuhan pembiayaan untuk sektor infrastruktur sangat besar. “Dan rasanya APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) tidak akan mampu untuk bisa seperti ini,” ungkap AHY, menyoroti keterbatasan anggaran negara dalam memenuhi semua kebutuhan pembangunan infrastruktur.
AHY menekankan pentingnya terobosan-terobosan baru dalam pembiayaan untuk menjawab kebutuhan mendesak ini, termasuk dalam pembangunan perumahan rakyat. Solusi kreatif yang melibatkan sektor swasta, kemitraan publik-swasta (PPP), atau inovasi dalam skema pembiayaan lainnya menjadi sangat penting untuk memastikan proyek infrastruktur tetap berjalan tanpa memberatkan anggaran negara.
Dengan strategi yang tepat, pembangunan infrastruktur di Indonesia Timur dapat diwujudkan untuk mendukung pemerataan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah tersebut.
Baca juga artikel kesehatan lainnya.