Sate Maranggi adalah sebuah kuliner yang kaya akan sejarah dan cita rasa, berasal dari Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Meskipun banyak yang mengenalnya, ada juga yang mengaitkan hidangan ini dengan daerah Cianjur sebagai salah satu tempat asalnya.
Keunikan pada Sate Maranggi terletak pada cara pembuatannya yang khas dan cita rasanya yang menggugah selera. Dalam beberapa dekade terakhir, sate ini telah menjadi favorit banyak orang, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Menurut cerita yang beredar, sate ini diciptakan oleh pekerja peternakan domba di Kecamatan Plered. Proses unik yang mereka lakukan dengan merendam daging dalam bumbu rempah dan gula aren membuat rasa sate ini berbeda dari yang lainnya.
Dalam perjalanan waktunya, ada banyak versi mengenai asal usul nama “Maranggi”. Salah satunya disebutkan berasal dari seorang penjual sate legendaris yang dikenal di wilayah tersebut pada tahun 1960-an.
Selanjutnya, mari kita bahas lebih dalam mengenai ciri khas dan keistimewaan dari Sate Maranggi.
Pemilihan Daging dalam Sate Maranggi yang Berselera Tinggi
Pemilihan jenis daging adalah langkah krusial dalam membuat Sate Maranggi. Daging sapi dan domba adalah dua pilihan utama, namun kini ada juga opsi ayam yang tak kalah lezat.
Daging yang dipilih haruslah segar, dan potongannya biasanya berbentuk dadu berukuran kurang lebih 1 cm. Potongan ini akan ditusuk menggunakan tusuk bambu yang memiliki panjang sekitar 20 cm untuk menjaga agar daging tetap juicy saat dibakar.
Kualitas daging yang baik sangat menentukan hasil akhir dari sate ini. Tekstur yang empuk dan rasa yang maksimal akan semakin memberikan kepuasan bagi siapa saja yang menikmatinya.
Keunikan Proses Marinasi yang Membuat Sate Maranggi Istimewa
Sate Maranggi memiliki ciri khas dalam proses marinasi daging sebelum dibakar. Marinasi ini bertujuan untuk membuat bumbu meresap dengan baik ke dalam serat daging tanpa perlu saus kacang yang biasa menyertai sate lainnya.
Bumbu marinasi terdiri dari berbagai rempah yang kaya, seperti kecap manis, jahe, ketumbar, dan lain-lain. Campuran ini tidak hanya memberi rasa, tetapi juga aroma yang menggoda saat sate dibakar.
Keputusan untuk tidak menggunakan saus kacang adalah salah satu aspek yang membuat Sate Maranggi unik. Hal ini memungkinkan para penikmatnya untuk merasakan kekayaan cita rasa rempah tanpa ada yang menyamarkan rasa tersebut.
Cita Rasa Asam yang Menyegarkan dan Pelengkap yang Beragam
Di dalam beberapa resep, pemakaian cuka, seperti cuka lahang dari aren, sering dijumpai sebagai salah satu bahan tambahan untuk memberikan sentuhan asam yang menyegarkan. Rasa asam yang dihasilkan memberikan keseimbangan sempurna pada rasa manis dan gurihnya sate.
Sate Maranggi biasanya disajikan dengan sambal tomat segar, sambal oncom, atau acar sebagai pelengkap. Kombinasi ini semakin meningkatkan kenikmatan saat menikmati hidangan ini dengan cara yang khas.
Pelengkap lain yang umum dipergunakan termasuk nasi putih, lontong, dan nasi timbel. Variasi ini menjadikan Sate Maranggi semakin kaya, memberi kombinasi rasa dan tekstur yang unik dalam setiap suapannya.
