Pembangunan Gedung Kampus baru Universitas Ciputra Jakarta (UCJ) telah mencapai tonggak penting yang ditandai dengan acara topping off. Ini bukan hanya sekadar tahap penyelesaian struktural, tetapi juga simbolisasi visi baru dalam pendidikan yang mengintegrasikan teknologi dan kreativitas.
Perayaan ini berlangsung pada 15 Oktober 2025, bersamaan dengan peluncuran program Beasiswa Multiple Intelligence yang dirancang untuk menghargai berbagai bentuk kecerdasan. Program ini berusaha untuk menyentuh potensi anak muda di era digital dan kecerdasan buatan yang terus berkembang.
Prof. Denny Bernardus, Direktur Yayasan Ciputra Pendidikan, menjelaskan bahwa makna dari topping off ini jauh lebih dalam. Ia menegaskan bahwa esensi yang akan menghidupi kampus ini adalah generasi muda yang memiliki impian dan potensi yang beragam.
Peluang Belajar di Kampus Modern yang Mampu Menampung Sejumlah Besar Mahasiswa
Dengan luas lahan mencapai 10.000 m² dan total bangunan 63.207 m², Gedung Kampus UCJ dirancang untuk menampung hingga 10.000 mahasiswa. Ini merupakan langkah signifikan bagi pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia.
Pada fase pertama yang dijadwalkan selesai pada Mei 2026, kampus ini akan memiliki 37.450 m² bangunan. Fasilitas ini mencakup lebih dari 65 kelas dan laboratorium yang memadai untuk mendukung berbagai program studi.
Selain itu, kampus ini akan dilengkapi dua Integrity Hall, masing-masing dengan kapasitas 150 orang, dan satu auditorium yang mampu menampung 500 orang. Fasilitas parkir dirancang untuk menampung 320 mobil, terdiri dari satu basement dan tiga lantai podium.
Fasilitas Pembelajaran Inovatif untuk Mendukung Kreativitas
Universitas Ciputra juga menyediakan fasilitas unik yang sulit ditemukan di universitas lain, seperti Business Simulation Room dan Smart Classroom. Ini akan membantu mahasiswa dalam belajar berdasarkan teknologi terkini.
Tersedia juga Photo & Video Lab dengan LIMBO Green Screen dan Makerspace yang dilengkapi dengan printer 3D. Keberadaan fasilitas-fasilitas ini menunjukkan komitmen UCJ dalam menyediakan pendidikan yang terintegrasi dan berbasis teknologi.
Desain arsitektur kampus diciptakan oleh maestro Yori Antar dan melibatkan alumni Universitas Ciputra. Ini menjadi bukti kolaborasi yang erat antara profesi dan dunia akademik, menghasilkan desain yang efisien dan fungsional.
Inisiatif Beasiswa Multiple Intelligence untuk Semua Bakat
Beasiswa Multiple Intelligence diperkenalkan untuk memberi penghargaan kepada delapan bentuk kecerdasan berbeda yang diakui oleh teori Howard Gardner dari Harvard University. Program ini berupaya menjangkau siswa dengan beragam bakat dan potensi.
Dalam dunia pendidikan yang sering berfokus pada pencapaian akademis, UCJ berkomitmen untuk membuka peluang bagi siswa yang memiliki kemampuan lain. Mereka yang berbakat dalam seni, olahraga, atau kepemimpinan pun mendapatkan tempat di program ini.
Fleksibilitas dalam program ini juga mencakup pembebasan biaya kuliah, pendampingan akademik, dan peluang mentoring, menjadikan beasiswa ini sebagai stepping stone yang berharga bagi siswa yang berprestasi di bidang mereka masing-masing.
Membangun Kurikulum Berbasis Kewirausahaan dengan Teknologi AI
Universitas Ciputra Jakarta bukan hanya fokus pada fisik bangunan, tetapi juga pada kurikulum yang mengintegrasikan kewirausahaan dan teknologi Generative AI. Hal ini untuk menghasilkan lulusan yang siap bersaing di era modern.
Kurikulum dirancang untuk menyiapkan mahasiswa agar mampu berpikir secara kreatif dan memahami teknologi dalam konteks bisnis. Dengan penekanan pada integrasi Gen-AI, UCJ berusaha memberikan bekal yang relevan bagi lulusan ke depan.
Prof. Wirawan ED Radianto, Rektor UCJ, menekankan pentingnya membentuk budaya akademik yang inklusif. Melalui fasilitas yang modern dan program-program inovatif, kampus ini bertujuan menciptakan generasi yang memiliki visi luas untuk masa depan.